Facebook

Friday, May 23, 2014

Kebangkitan Ekonomi Islam



Kegagalan ekonomi kapitalis sudah nyata dan mulai dirasakan dampaknya. Dunia baratpun mencari solusi untuk dapat menggantikan sistem ekonomi kapitalis dan jawabannya adalah Ekonomi Syariah Islam. Berikut beberapa pengakuan terhadap pentingnya menggunakan sistem Syariah Islam untuk menyelamatkan ekonomi dunia.
Boufice Fanson Pimred Majalah Perancis "Challenges" edisi Oktober 2008 dalam kolom pengantar redaksi yang berjudul "Paus atau Al Quran" mengatakan kepada Paus Benektidus XVI, "Saya pikir, dalam menghadapi krisis ekonomi global ini kita sangat membutuhkan membaca Al Quran daripada membaca Injil untuk memahami apa yang sedang terjadi dengan dunia perbakan kita, karena jika para praktisi perbankan kita menghargai ajaran, undang-undang, dan sistem yang disampaikan Al Quran serta menerapkannya saya yakin krisis dan bencana ekonomi ini tidak akan melanda kita, yang membawa kita kepada kondisi yang menggenaskan, karena sesungguhnya "uang tidak bisa melahirkan uang (riba)".
Seolah-olah menjawab himbauan di ataa, Vatikan melalui harian resminya "Observatory Romano" dalam salah satu artikel yang berjudul "Masukan dari Sistem Keuangan Syariah untuk Barat yang Dirundung Krisis" dijelaskan tentang manfaat riba diharamkan sesuai dengan syariat Islam. Dan sistem keuangan syariah sangat berperan untuk membangun kembali undang-undang serta peraturan baru agar dunia dapat keluar dari krisis ekonomi global yang terjadi. Terutama sekali Islam menekankan larangan menggunakan uang sebagai barang dagangan yang mendatangkan laba.
Roland Laskin, Pimred Harian "Law Journal the Finance" dalam kolom redaksi lebih lantang menuntut penerapan sistem ekonomi syariah di bidang keuangan dan ekonomi agar dapat menyelamatkan pasar ekonomi dunia dari krisis yang timbul akibat tindakan para spekulan di pasar bursa. Kolom tersebut ia beri judul "Tibalah Saatnya Wall Street menerapkan sistem ekonomi syariah".
Mengamini himbauan di atas Robert Keymet, wakil menteri keuangan Amerika saat berkunjung ke Riyadh 2008 mengatakan pernyataan yang dianggap cukup berani, "Sistem perbankan dan ekonomi Islam merupakan prioritas kajian pemerintah Amerika dalam rangka menyelamatkan ekonominya."
Melihat dari pernyataan di atas, kita seharusnya mulai melakukan ekonomi syariah karena sudah banyak yang mengatakan bahwa ekonomi Islam merupakan solusi dari krisis konomi yang tidak berkesudahan ini. Sebenarnya di luar negeri sudah banyak yang menerapkan sistem ekonomi Islam, Tetapi mereka tidak menyebutnya ekonomi syariah atau ekonomi Islam tetapi mereka menyebutnya "Ethical Based Economy".

Pada tahun 2004 Inggris membuka bank Islam pertama “Islamic Bank of Britain” dan hingga saat ini di Inggris telah berdiri 22 bank Islam, bahkan menteri ekonomi Inggris mencanangkan London sebagai pusat investasi syariah dunia.
Pada awal tahun 2009 terdapat lebih dari 400 bank Islam dan ribuan unit usaha syariah di seluruh dunia, dan pasca krisis ekonomi global beberapa negara mengumumkan sistem keuangan syariah menjadi acuan ekonomi negaranya, seperti Malta.
Bank sentral Australia akan menerapkan sistem keuangan syariah tanpa riba dan hanya akan menarik laba melalui mudharabah dan musyarakah dalam kredit perumahan (Al jazirah, Riyadh 20 Juni 2009).
Dunia barat sudah mulai mempelajari sistem ekonomi Syariah Islam, bahkan London pun berniat untuk menjadi kota pusat syariah Islam Dunia. Lalu pertanyaannya, bagaimana dengan Indonesia? Bagaimana dengan kita yang menganut Islam?
Wallahualam.
*dari beberapa sumber*
Follow twitter @ReniKeristiana 

0 Comments:

Post a Comment