Mengapa perlu mempelajari
perencanaan keuangan? Menurut Financial Planning Standards Board Indonesia, secara umum tujuan seseorang mempelajari perencanaan keuangan adalah "bebas finansial". Bebas finansial yang dimaksud adalah :
- Bebas dari hutang
- Mempunyai dana cadangan (dana darurat yang memadai)
- Memastikan perlindungan asuransi yang cukup sampai hari tua
- Tetap berpenghasilan dengan jumlah yang memadai pada hari tua
- Mempunyai rumah dan kehidupan yang nyaman pada hari tua
- Menikmati hari tua bersama keluarga tanpa kekurangan uang
- Mempersiapkan modal bagi generasi penerus bila telah meninggal dunia
Bisa dikatakan, bahwa "melek"
finansial bisa membuat masa depan seseorang aman, dan sebaliknya, buta
finansial bisa berakibat pada permasalahan di masa depan seperti pensiun dengan
meninggalkan hutang yang belum terlunasi, sakit-sakitan tanpa ada jaminan
kesehatan, mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tidak
punya tabungan, dan tidak punya usaha apapun sebagai penopang ekonomi keluarga.
Tentu saja tidak ada orang yang ingin hidup dalam kondisi seperti ini. Untuk
itu dibutuhkan kecerdasan finansial.
Menurut pengalaman para mentor
financial planner, selama ini yang menjadi penghambat dalam mencapai tujuan
perencanaan keuangan adalah kemauan dan kemampuan. Masyarakat Indonesia pada umumnya tidak
memiliki kemauan dalam menerapkan perencanaan keuangan. Dan apabila mereka mau,
namun mereka merasa tidak mampu untuk melakukannya. Padahal kemampuan akan mengikuti kemauan,
sedangkan tanpa kemauan, kemampuan dianggap tidak ada.
artikelnya sangat bermanfaat sekali, kebetulan saya bekerja di Credit Union yang mewajibkan kami untuk memberikan edukasi tentang literasi keuangan atau pengaturan keuangan keluarga secara rutin. Untuk itu bolehkan saya mengambil beberapa artikel yg ada di blog ini sebagai referensi? untuk setiap saya mencantumkan artikel Anda, saya akan cantumkan credit nya.
ReplyDeleteTerima kasih