Facebook

Sunday, May 25, 2014

Kisah Teladan Lebah - bagian 2



Lebah mengeluarkan yang bersih, siapa yg tak kenal madu lebah. Semuanya tahu bahwa madu punya khasiat untuk kesehatan manusia. Itulah salah satu keistimewaan lebah. Produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya menghasilkan kotoran (ludah).
Seorang mukmin adalah orang yang produktif dengan kebajikan dan manfaat. “Hai orang2 yg beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (Al-Hajj: 77) .
Segala yang keluar dr dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki. Lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali perkataan yang baik. Perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan. Hartanya bermanfaat bagi banyak manusia. Kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia.
Lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin, ia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun: baik material maupun nonmaterial. Bahkan dia selalu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap yang dilakukan orang lain dengan cara-cara yang tepat.
Ia melakukan perbaikan akidah, akhlak dan ibadah dengan cara berdakwah. Ubah kezaliman apapun bentuknya dengan berusaha hentikan kezaliman. Jika kerusakan terjadi akibat korupsi, ia memberantasnya dgn menjauhi perilaku buruk itu dan mengajukan koruptor ke pengadilan.
Lebah adalah pekerja keras Saat muncul pertama kali dari biliknya/menetas,lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya utk telur baru dan setelah 3 hari ia memberi makan larva, dengan membawa serbuk sari madu. Dan begitulah, hari2nya penuh semangat berkarya dan beramal.
Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras? “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah: 7).
Kerja keras dan semangat pantang kendur itu lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Karena meski memang banyak yang cinta keadilan, tapi kebanyakan manusia kecuali yang mendapat rahmat Allah, tidak suka jika dirinya “dirugikan”.
Lebah bekerja secara jamaah dan tunduk pada satu pimpinan. Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Lebah pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya.  Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon untuk memberitahu teman-temannya agar membantu dirinya. “Sungguh Allah suka orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yg teratur seakan mrk seperti suatu bangunan yang kokoh (Ash-Shaff: 4).
Lebah tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu. Lebah tidak pernah memulai menyerang. Lebah akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam, dan untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu. Lebah rela mati dengan melepas sengatnya dari tubuh mereka. Sikap seorang mukmin: MUSUH TIDAK DICARI tapi JIKA ADA, TIDAK LARI.
Ringkasan Teladan Lebah:
1.    Bekerja mencari nafkah dari lingkungan yang bersih dan dengan cara yang baik
2.    Amanah dalam menjaga kepercayaan, jabatan, tanggung jawab dan wewenang
3.    Kerja keras pantang menyerah
4.    Bekerja sama secara jamaah, saling membantu dan membentuk kekuatan tim
5.    Taat pada pimpinan, menjalankan fungsi dan tugasnya secara baik
6.    Produktif dengan kebajikan dan manfaat
7.    Hartanya bermanfaat bagi banyak manusia
8.    Menjauhi permusuhan
Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah ke 16 yaitu An-Nahl.
Semoga bermanfaat, Wallahualam.
Follow twitter @ReniKeristiana


0 Comments:

Post a Comment