Facebook

Friday, August 29, 2014

Gaji Gak Cukup Untuk Nabung dan Investasi

"Mana bisa saya nabung apalagi punya investasi? gaji aja gak pernah cukup untuk semua keperluan..!"

Seperti itulah kata-kata yang sangat sering kita dengarkan saat ada yang menganjurkan kita untuk menabung dan berinvestasi.

Apakah kata-kata itupun milik kita?
Apakah kata-kata itu benar adanya? yuk kita bahas,

Setiap bulan kita mendapatkan gaji/penghasilan, yang sejatinya digunakan untuk menutup kebutuhan keluarga, dimana kebutuhan adalah sesuatu yang apabila tidak dipenuhi maka kehidupan tidak akan berjalan. Contoh kebutuhan adalah cukup pakaian, cukup makanan, cukup sekolah dan cukup rumah.

Sudahkah mulai kita renungkan, apakah pengeluaran yang kita lakukan saat ini sudah benar-benar digunakan untuk kebutuhan hidup? atau malah justru keinginanlah yang kita penuhi? Apakah kita cukup makan ataukah berlebihan membeli makanan? Apakah kita cukup pakaian ataukah kita berlebihan membeli/berganti-ganti pakaian? Apakah perlu memilih sekolah dan rumah karena gengsi semata?

Saat ini orang lebih mementingkan menjadwalkan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, dan resto-resto setiap bulan bahkan setiap minggu, dibandingkan dengan menjadwalkan tabungan atau investasi.

Sebagai contoh, banyak kalangan menengah di negara ini selalu mengajak keluarga untuk makan di restoran cepat saji minimal seminggu sekali. Bayangkan, apabila budget perminggu 100 ribu saja per sekali kedatangan, maka dalam sebulan minimal 400 ribu melayang ke kantong resto tersebut (kebanyakan orang malah membudgetkan jauh diatas nilai ini). Padahal jika kita mau, uang sebanyak itu sudah dapat kita masukkan dalam bentuk bermacam--macam tabungan dan investasi, seperti tabungan rutin di bank, logam mulia dan reksadana.

Nah, masihkan kita bisa berkata : gaji kita tidak cukup untuk nabung dan berinvestasi?

Semua hanya masalah kebutuhan dan keinginan. Aturlah gaji untuk memenuhi kebutuhan, bukan keinginan. Ingat, jika untuk memenuhi keinginan, maka sebanyak apapun gaji yang kita terima tidak akan pernah cukup.

Tabungan dan investasi adalah hal penting yang selama ini luput menjadi poin kebutuhan kita. Tabungan dan investasi wajib menjadi kebutuhan, karena jika tabungan tidak disiapkan maka kita akan kesulitan saat ada kejadian darurat yang memerlukan biaya, kita akan mencari kesana kemari untuk menutup kebutuhan tersebut. Begitu pula dengan kebutuhan investasi yang digunakan untuk kehidupan kelak dimasa depan. Jangan berfikir masa depan masih jauh, karena waktu akan berjalan begitu cepat, jika tidak dipersiapkan saat kita masih produktif, maka kita tidak akan mendapatkan kehidupan yang layak dimasa depan.

Mulailah berfikir, 
mulailah menabung,
mulailah berinvestasi,
dan ber-Syukurlah..
Salah satu cara kita bersyukur adalah dengan mengatur rezeki yang diberikan Allah dengan cara yang baik untuk kehidupan yang terbaik.

Wallahu'alam
Follow twitter @ReniKeristiana

Tuesday, August 26, 2014

Layanan Konsultasi Bisnis dan Keuangan

Apa saja layanan yang tersedia di Nahla Consulting?
Untuk konsultasi bisnis dan keuangan, berikut layanan yang tersedia:

#Strategi Manajemen Bisnis UKM
a.     Start Up Business (perancangan jenis usaha dan manajemen modal usaha)
b.     Business Plan (penyusunan visi, misi, nilai dan bisnis model)
c.      Manajemen Keuangan Bisnis
d.     Manajemen Pemasaran & Promosi Bisnis
e.     Pengembangan Investasi Bisnis
f.      Analisa (akad) Bisnis Syariah
#Perencanaan Keuangan
a.     financial check up
b.     Pengelolaan Keuangan Pribadi (arus kas & necara)
c.     Pengelolaan Utang
d.     Pengelolaan Investasi (wealth management)
e.     Pengelolaan Waris (estate planning)

Hubungi hotline kami di 0822.1120.1120 untuk info lebih lanjut :)

Sunday, August 10, 2014

Kelas #AkuPastiBisa Edisi Agustus

Inshaallah terjadwal untuk mengisi kelas perdana #AkuPastiBisa untuk tanggal 30 Agustus 2014 temanya Habiskan Gaji yang akan membahas cara menghabiskan gaji bulanan dengan cara yang benar dan cerdas untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup masa kini dan masa depan dengan perencanaan keuangan.

materi Kelas #AkuPastiBisa Habiskan Gaji diantaranya:
- pengantar perencanaan keuangan keluarga
- alokasi dana cadangan dan darurat
- prioritas pengeluaran rutin bulanan
- tips menabung yang efektif
- mengenal investasi dan proteksi

Kelas edukatif ini akan diselenggarakan rutin setiap weekend, dalam suasana kelas yang akrab, peserta terbatas, dan terjangkau. Jadikan weekend Anda produktif dengan ikut kelas #AkuPastiBisa.

Yuk warga Bogor ikutan, info dan registrasi pantengin twitter @AkuPasti_Bisa atau hotline di 0822.1120.1120


Saturday, August 9, 2014

Komiku Cing by Chacha


ternyata si krucil chacha berbakat dan passion banget bikin komik, bisa berjam-jam asik bikin karakter komik, jalan cerita dan narasinya... keren euy

terima order bikin komik sesuai tema pesanan :)

Mental Berkelimpahan


Suatu kali saya mengamati 2 keluarga yang berbeda kondisinya. Sebuah keluarga kaya dengan berbagai harta dan segala yang dimilikinya namun selalu terlihat kekurangan, terlihat 'ngoyo' berusaha mengejar apa yang belum dia punya. Satu lagi adalah keluarga sederhana yang meski terlihat kurang secara harta namun mampu hidup dengan sederhana dan bahagia.

Dalam hal berbagi ternyata juga ada perbedaan diantara dua keluarga tersebut. Keluarga kaya terlihat perhitungan dgn sumbangan ataupun sedekah bagi warga sekitarnya, namun disisi lain keluarga sederhana meski kecil jumlah sedekahnya namun rutin dilakukannya dengan ikhlas.

Saat berbelanja pun terlihat kontras perbedaannya, keluarga kaya mengisi penuh sampai overload keranjang belanjaannya, apapun yg terlihat dan menarik dibelinya, walau kadang tidak terlalu dibutuhkan. Sedangkan keluarga sederhana selalu mencatat apa yang akan dibeli dan membeli hanya yg tercatat dan dibutuhkan.

Terlihat jelas jumlah pengeluaran berbanding lurus dengan pendapatan, semakin tinggi pendapatan maka pengeluaran juga akan mengikuti. Masalahnya apakah mereka membeli suatu barang yang benar-benar dibutuhkan atau sebatas keinginan, melampiaskan nafsu berbelanja.

Kembali soal kedua keluarga kaya dan sederhana tadi, ada hal yang menarik yaitu MENTAL BERKELIMPAHAN, apa maksudnya?

MENTAL BERKELIMPAHAN adalah soal mindset atau pola pikir yang selalu merasa dirinya penuh dengan karunia dan keberkahan. Selalu berfikir kebawah, bahwa ada yang lebih kekurangan sehingga dirinya selalu bersyukur tak pernah mengeluh kekurangan. Justru ingin selalu berbagi apapun yang dimiliki walaupun sedikit tetap dilakukannya sebagai bentuk syukur. Mental inilah dimiliki oleh keluarga sederhana tadi yang bisa jadi tidak dimiliki oleh keluarga kaya.

Ingat, orang miskinpun bisa memiliki MENTAL BERKELIMPAHAN dan sebaliknya orang kaya punya MENTAL BERKEKURANGAN, Anda termasuk yang mana? cobalah jujur pada diri sendiri, apakah selama ini merasa selalu kurang, suka membandingkan, jarang bersyukur, jarang berbagi, hidup tak tenang dengan segala godaan setan mall dan iblis hedonis :)

Dengan memiliki MENTAL BERKELIMPAHAN maka sebuah keluarga akan memiliki karakter TANGAN DIATAS, dan menciptakan BUDAYA selalu ingin memberi dan memberi. Mental ini harus ditimbulkan dan diajarkan sejak dini dalam keluarga, sehingga bangsa ini memiliki karakter mandiri dan jati diri yang kuat.

Semoga kita semua mampu memulai dan membangun keluarga yang setiap anggota keluarganya memiliki MENTAL BERKELIMPAHAN, aamiin.

Wallahualam.

Follow twitter @ReniKeristiana
Visit web FinancialCharacter.info
 

Friday, August 8, 2014

Perempuan Gak Perlu Sekolah


Itulah perkataan orang-orang jaman dulu soal anak perempuan. Menegaskan bahwa anak perempuan gak perlu sekolah yang tinggi karena akhirnya akan ngurusin dapur, ngurus anak dan ngurusin rumah tangga....beuuuh.

Pemahaman ini sepertinya turun temurun dan sudah mengakar bagi sebagian masyarakat kita. Mungkin inilah mengapa jarang sekali kita jumpai lulusan magister atau doktor dari kaum perempuan.

Namun apakah benar seorang ibu rumah tangga alias full time mom tidak perlu pendidikan yang tinggi? Tidak perlu memiliki pengetahuan yang luas? Salah besar menurut saya, mengapa?
Coba cek dihampir seluruh keluarga, siapa yang lenih banyak membantu anak belajar, mengerjakan PR dan tugas-tugas sekolah lainnya?? Pastilah sebagian besar adalah ibu. Lalu bagaimana kalau seorang ibu tidak memiliki pendidikan yang cukup untuk bisa membantu anaknya belajar? Tau sendiri pelajaran anak jaman sekarang ajaib, kadang tidak sesuai apa yang dibutuhkan seorang anak, mereka perlu bantuan kita, dalam hal ini seorang ibu (tanpa mengurangi peran ayah yang juga bertanggung jawab).

Maka dari itu diperlukan seorang ibu yang memiliki pendidikan yang cukup, wawasan yang luas, mau tetap belajar sehingga bisa mengikuti pelajaran anak-anaknya. Perempuan harus sekolah yang tinggi karena ditangannyalah anak-anak generasi penerus bangsa ini akan terdidik dengan lebih baik, selain belajar di sekolah.

Satu lagi, perempuan selain menjadi ibu juga akan menjadi sebagai istri yang mendampingi suami. Nah istri juga harus minimal setingkat pendidikan dengan sang suami supaya memiliki dasar pemikiran yang setara dan bisa menjadi teman tukar pikiran sang suami. Bayangkan kalau istri tidak bisa mengimbangi pemikiran suami, jadi miss dong-dong atau si oneng....ih gak banget deh :)

Saya juga yakin kalau suami akan bangga kalau memiliki istri yang pandai, berpendidikan, cerdas dan berwawasan luas.

Bagaimana menurut Anda? Wallahualam.

Follow @ReniKeristiana

Monday, August 4, 2014

Resep: Durian Pancake


Out of topic is back :) kali ini pengen sharing resep andalan favorit keluarga kami yang suka sekali dengan durian. Mengawali aktifitas di Senin pagi awal minggu ini mudah-mudahan tambah semangat dengan godaan resep durian pancake berikut, selamat mencoba..

Resep Pancake Duren :

Bahan Kulit :
50 g  tepung terigu serbaguna
½ sdt garam
1 sdm gula pasir berbutir halus
1 sdm minyak sayur
1 butir telur ayam, kocok lepas
400 ml susu cair

Isi:
50 ml thickened cream (krim kental), kocok kaku
300 g daging buah durian matang
1 sdm gula bubuk

Cara membuat:
Taruh dalam wadah, tepung terigu, garam, gula pasir, minyak sayur, dan telur, kocok rata sambil dituangi susu sedikit demi sedikit hingga adonan halus dan rata.

Panaskan wajan dadar berdiameter 18 cm yang sudah diolesi minyak sayur. Tuang  50 ml  adonan, ratakan. Buat dadar tipis-tipis. Lakukan hingga adonan habis. Sisihkan
.
Isi: Campur krim kental yang sudah dikocok dengan daging buah durian dan gula bubuk hingga rata. Angkat, sisihkan.

Penyelesaian: Ambil 2 sdm bahan isi, letakkan di tengah dadar, bungkus, bentuk risol kecil. Simpan dalam lemari pendingin hingga saat akan disajikan.

*Untuk 22 buah

Sunday, August 3, 2014

Back To Life, Back To Reality


Lebaran telah kita lewati, liburan pun sudah usai dinikmati, Alhamdulillaah.... lalu sekarang sudah saatnya kita kembali ke dunia nyata niiy....

Trus, yang paling penting kita amati adalah, bagaimana kondisi keuangan kita pasca lebaran?

Apakah masih dalam kondisi aman dan masih cukup tabungan, atau malah pusiiiing karena minus bahkan malah punya utang??

Bersyukurlah jika keuangan masih dalam batas cukup dan tidak kekurangan. Dan untuk yang dalam keadaan minus dan berhutang, sebaiknya ini dijadikan pelajaran berharga untuk ke depannya.

Lebaran bukanlah saat berfoya-foya, boleh saja kita merayakan lebaran dengan sesuatu yang berbeda, namun yg perlu diingat adalah jangan berlebihan, dan jangan melebihi kemampuan kita.

Lebaran sejatinya adalah pensucian diri dimana seharusnya bukan baju baru, mobil baru, perhiasan baru, melainkan adalah "hati" yang baru, hati yg penuh syukur akan nikmat yang diberikan.
Salah satu bentuk rasa syukur thd nikmat Allah adalah mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya, termasuk saat lebaran tiba.

So, moms.. lebaran tahun depan, pastikan untuk mengatur keuangannya sejak sekarang ya, kalau perlu menabung mulai saat ini untuk segala keperluan lebaran, jadi saat tiba lebaran, kita udah gak bingung lagi dan gak perlu berhutang lagi, karena sudah ada "tabungan khusus lebaran".

Pastikan ini dilakukan ya moms.. hal ini terbukti ampuh meringankan dan saya selalu melakukannya, jadi kita tidak terbebani keuangan yg "meledak" saat lebaran. Walaupun gaji kita tidak berlebih, kita tetap bisa merayakan lebaran dengan berbagi dan bersuka cita dengan seluruh keluarga dan kerabat.

Wallahualam,
@ReniKeristiana