Facebook

Sunday, April 2, 2017

MENJAHIT ANEKA ILMU DAN PENGALAMAN



Sebagai seorang pebisnis maka Anda hampir pasti sering mengikuti perbagai pelatihan. Berbagai topik dan judul pelatihan sudah Anda ikuti, dari mulai yang gratisan sampai yang berbayar mahal.

Lalu pertanyaannya adalah apakah Anda mampu menerapkan ilmu dari pelatihan tersebut? Apakah Anda mampu belajar dari pengalaman sang narasumber? Jika jawaban Anda belum atau tidak tahu bagaimana caranya maka ikuti terus tulisan ini.

Masih ingat pelajaran menjahit baju waktu disekolah dulu? Sebelum menjahit, maka Anda memerlukan bahan kain, benang dan mesin jahit bukan? Dan pasti sebelumnya Anda juga memerlukan pola baju yang akan dijahit. Ada tahapan/komponen yang perlu Anda lakukan sebelum menjahit sampai dengan akhirya baju itu jadi siap dipakai.

Jika analogi menjahit baju tadi Anda terapkan pada bisnis, maka beberapa berbagai ilmu dan pengalaman yang Anda dapatkan dari berbagai pelatihan adalah merupakan komponen terpisah. Perlu teknik untuk memadu-padankan bahan atau bagian-bagian penting tadi agar menjadi menghebat bisnis Anda..

Untuk dapat menggabungkan ilmu dan pengalaman yang didapat dari pelatihan, maka Anda memerlukan pola atau metoda. Hal ini sangat krusial Anda harus lakukan agar ilmu dan pengalaman yang Anda terima tidak hilang begitu saja tergerus waktu tak berbekas hanya tinggal berkas.

Bagaimana pelatihan produksi bisa nyambung dengan pelatihan sales? 
Bagaimana pelatihan branding bisa nyambung dengan pelatihan SDM?
Bagaimana pelatihan motivasi bisa nyambung dengan pelatihan keuangan? 
Dan bagaimana semua pelatihan itu bisa nyambung dan mampu menumbuhkan bisnis Anda? mampu menumbuhkan pribadi Anda?

Jika menjahit Anda butuh pola, maka dalam bisnis Anda perlu BUSINESS MODEL dan METODOLOGI. 

Dengan Business Model Anda bisa melihat secara utuh bisnis Anda mau seperti apa dan dengan cepat Anda bisa melakukan penyesuaian yang diperlukan dalam bisnis

Metodologi Anda perlukan untuk 'menjahit' bagian-bagian dalam bisnis sehingga terpadu tidak perpecah-pecah gak karuan.

Satu lagi, suatu hal yang berhasil dilakukan oleh pebisnis lainnya, belum tentu dapat berhasil diterapkan juga dalam bisnis Anda. Perlu adanya penyesuaian dengan HABIT (kebiasaan), CULTURE (budaya) dan BEHAVIOR (perilaku) yang telah ada di bisnis maupun tim kerja Anda.

Optimalkan WAKTU dan INVESTASI yang Anda keluarkan untuk suatu pelatihan, jangan cuma ikut-ikutan atau mumpung ada pelatihan murah/gratisan. 

Sementara Anda berencana untuk mengikuti (lagi) suatu pelatihan dalam waktu dekat, maka sebaiknya Anda susun dahulu Business Model dan cari Metodologi yang tepat dalam menumbuhkan bisnis. Have a great productive weekend. 

Salam Sukses Penuh Keberkahan,
Reni K. Ashuri
Financial & Business Coach

Nikmat Dibalik Sebuah Kezaliman



Buat sahabat yang saat ini sedang merasa dizalimi. Atau yang masih belum bisa move on, selalu teringat perlakuan seseorang yang pernah menyakiti hati, fisik maupun mental. Mulai saat ini, Yuk, selalu tersenyum dan optimis ☺☺. 

Karena dalam hidup, semua orang berhak dan pantas untuk bahagia. Dan ketahuilah sahabat, bahwa sesungguhnya saat terzalimi itu ada nikmat besar yang diberikan oleh Allooh kepada kita. 

Nikmat? Hati sangat sakit seperti tertusuk sembilu, kok dibilang nikmat? Becanda nih, si ibu...begitu biasanya saat sharing tentang nikmat dibalik kezaliman ini dibahas ☺. 

Mau tau nikmat apa dibalik adanya kezaliman yang menimpa? Yuk kita coba bahas dan pahami bersama ☺. 

Sahabat, ada hadis Rasulullah yang mungkin pernah kita dengar atau baca : Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Ada tiga doa mustajab (dikabulkan) yang tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa buruk orang tua kepada anaknya." (Hadis riwayat Abu Daud dan Tirmizi).

Hadis lain mengatakan : Hadis dari Anas r.a, Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah kamu waspada terhadap doa orang yang dizalimi sekalipun dia adalah orang kafir. Maka sesungguhnya tidak ada penghalang diantaranya untuk diterima oleh Allah." (Hadis riwayat Ahmad). 

Demikianlah, saat kita sedang terzalimi, sesungguhnya Allooh sedang memberikan nikmat untuk kita. Seperti hadis Rasulullah tersebut di atas. Saat terzalimi adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Dimana, doa yg kita panjatkan tak terhalang oleh apapun, melainkan langsung diterima oleh Allooh.

Sahabat, panjatkan sebanyak2nya doa saat kita merasa terzalimi. Saat hati kita tengah terasa sakit, tertekan, atau terasa tertusuk, karena perlakuan buruk orang lain. Mulai saat ini ubahlah rasa sakit itu dengan sebuah pikiran yang positip. 

Berpikirlah bahwa saat itu Allooh sedang memberikan waktu mustajab untuk kita. Ya, sebuah waktu untuk kita meminta dan memohon kepadaNya, tanpa ada penghalang apapun. 

Banyak orang mengeluarkan materi berpuluh juta, untuk mencari waktu dan tempat berdoa yang mustajab. Sedangkan kita, sudah disodorkan waktu dan tempat tersebut oleh Allooh, GRATISS. Tanpa harus pergi jauh atau mengeluarkan materi yang banyak. So, sahabat, ini sebuah nikmat yang mungkin selama ini belum disadari bukan? 😊😊

Sekali lagi, panjatkan sebanyak2nya doa saat kita terzalimi. Berdoalah penuh keyakinan bahwa Allooh menerima semua doa kita. Berdoalah untuk segala yang membawa kebaikan dan kebahagiaan diri dan keluarga, di dunia dan di akhirat. Insya Allooh, doa kita akan langsung diterima, selama menurut Allooh doa itu baik untuk kita. 

Sebisa mungkin jauhilah doa yang buruk untuk orang yang menzalimi kita. Mari mencoba memaafkan, walau itu bukan hal yang ringan. Dan tetaplah doakan mereka. Agar diberikan hidayah dan kesadaran untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allooh.

Bahkan tetaplah pada pikiran positip, untuk berterimakasih pada orang yang menzalimi. Ya, karena melalui dialah kita memiliki banyak waktu mustajab ☺. Dan jika kita bisa membalas keburukannya dengan kebaikan, Insya Alloh kita akan lebih mulia di mata Allooh. Aamiin..... 

Sahabat, Yuk, kita tetap berpikir positip, apapun yang terjadi. Just keep doing good. Semoga Allooh memberikan kekuatan agar kita selalu bisa melewati berbagai ujianNya. Dan menjadi hamba pilihan yang kelak diridhoi masuk ke surgaNya. Aamiin Allohumma Aamiin.. 

Wallaahu 'alam. 
Reni. K. Ashuri
Sharia Financial and Business Coach

#nikmatdibaliksebuahkezaliman
#berusahaselaluberpikirpositip
#selfhealing
#selfreminding
#selfmotivation

Saturday, April 1, 2017

Jangan Ada Riba Diantara Kita



Usro : Nyil, pinjem duit dong... 
Unyil : berape?? 
Usro : duaratus ribu aje. Lagi ada keperluan mendadak nih, maklum anak kos2an, duit kiriman telat, bro! 
Unyil : ya ude, gue pinjemin lo. Tapi lo musti traktir gue abis ini di bakso Mang Bokir, semangkok, ye! 😀😀
Usro : iye, deal, bro! Jangankan semangkok, dua mangkok, ane beliin daah... 👍👍
Unyil : siipp, nih duitnya. Lets go, kita cabut ke Mang Bokir! 

Nah...sahabat, pernahkah kita mendengar, atau bahkan melakukan perbuatan seperti percakapan diatas? Jika pernah, maka perlu diketahui bahwa dalam percakapan sederhana diatas, telah terjadi sebuah akad pinjam meminjam atau hutang piutang, yang mengandung riba didalamnya. Ya, Riba Dayn namanya, yang merupakan riba jahiliyah. 

Riba dayn adalah riba yang terjadi dalam akad hutang piutang atau akad pinjam meminjam. Akad2 seperti ini digunakan di jaman jahiliyah dulu, dan bahkan digunakan hingga saat ini. Riba dayn merupakan dosa besar, sehingga sangat dilarang dalam Islam.  Allaah berfirman (yang artinya) : 
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allaah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allaah dan Rasul-Nya akan memerangimu." (Al Baqarah: 278-279). 

Dosa riba pada akad hutang piutang dalam kasus diatas, terjadi karena pihak pertama mensyaratkan adanya manfaat (kelebihan/keuntungan, yang tidak hanya berupa uang) ketika memberikan pinjaman. Dalam kasus diatas, syaratnya adalah semangkuk bakso. Ya, walaupun itu hanya semangkuk bakso, tapi itu tetaplah suatu kelebihan yang dipungut dalam akad hutang piutang tsb (disyaratkan di awal akad). Dan dalam kasus lainnya yang sering dijumpai di masyarakat adalah riba dayn yang terjadi pada akad2  pinjaman bank, koperasi atau perorangan (rentenir). 

Dalam hukum muamalah yang syar'i, ada beberapa syarat agar akad hutang puitang tsb menjadi halal. Salah satunya adalah tidak boleh ada kelebihan atau manfaat didalamnya. Karena sejatinya "Setiap manfaat (yang diberikan) dalam akad pinjam meminjam adalah RIBA". 

Dan ketika pihak peminjam menyetujui syarat tersebut, maka kedua pihak telah melakukan transaksi riba, dengan dosa yang sama. Dari Jabir radhiyallahu 'anhu beliau berkata, Rasulullah shallahu 'alahi wasallam bersabda, "Allaah melaknat orang yang memakan (pemakai) riba, orang yang memberi riba, dua orang saksi dan pencatat (dalam transaksi riba), mereka sama saja". (HR. Muslim dan Ahmad). 

Perlu diketahui, dalam kenyataannya, lembaga keuangan konvensional di Indonesia, menggunakan akad2 Qardh didalamnya. Dan sebagaimana kita ketahui, bahwa terdapat pemungutan manfaat (keuntungan) didalamnya. Baik untuk nasabah maupun untuk pihak lembaga keuangan tsb. Oleh karena itulah, lembaga keuangan konvensional disebut juga dengan lembaga riba. 

Nah, jika kita ingin berterimakasih atas kebaikan orang yang memberikan pinjaman, maka dibolehkan untuk memberikan hadiah. Namun dengan syarat : akad hutang piutang itu telah berakhir ( tidak boleh diniatkan dan atau tidak disebutkan diawal akad hutang). Dengan demikian akad pemberian tersebut bukan lagi masuk dalam akad hutang piutang, melainkan sudah menjadi akad hibah yang dibolehkan.  Wallaahualam. 

Sahabat, mulai saat ini, berhati2lah dalam lisan dan perbuatan kita. Rencanakan segala sesuatu dengan baik. Dan terutama tentang akad2 muamalah, maka pelajarilah terlebih dahulu. Jangan sampai hal2 kecil yang kita kadang tidak disadari, menjadikan kita terkena dampak dosa besar, yaitu dengan melakukan transaksi riba. Naudzubillaah...

Semoga Allaah selalu menjaga lisan dan perbuatan kita, untuk selalu berada di jalan yang benar. Aamiin Ya Robbal 'aalamiin... 

**Riba juga terdapat dalam akad jual beli (riba bai'). Untuk pembahasan mengenai riba yang terjadi pada akad jual beli/perdagangan (Riba Fadl dan Riba Nasi' ah), akan kita bahas pada tema selanjutnya, Insya Allaah.

**Sumber ilmu: DR. Erwandi Tarmizi, MA (Dosen pembimbing penulis dalam ilmu Fikih Muamalat dan Ushul Fiqh, Pasca Sarjana Tazkia)

**Untuk menikmati artikel menarik lainnya, silahkan kunjungi : http://coachreni.blogspot.co.id

Salaam penuh keberkahan, 
Reni. K. Ashuri. ME Sy,. CFP. 
Sharia Financial and Business Coach

#janganadaribadiantarakita
#saveummahfromriba