Masih ingat apa itu Prinsip Ekonomi? Ya betul, Prinsip Ekonomi adalah usaha
untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang sekecil mungkin. Atau
definisi lainnya yaitu suatu usaha atau tindakan dalam mendapatkan kepuasan
kebutuhan tertentu dengan pengorbanan yang seminim mungkin.
Sekali lagi, singkat kata Prinsip Ekonomi dapat diartikan mendapatkan profit sebesar-besarnya dengan modal seminimal mungkin. Hmm, apakah prinsip ini masih relevan dan kekinian dijaman sekarang?
Prinsip Ekonomi diatas sejatinya adalah prinsip ekonomi kapitalis yang berhasil menyusup masuk ke Indonesia melalui VOC Belanda sejak tahun 1602. Prinsip yang saat ini di dunia barat sudah mulai ditinggalkan karena terbukti prinsip kapatalisme membuat sistem perekonomian negara dan korporasi kolaps berguguran.
Dari sisi lain, prinsip ekonomi kapitalis sebenarnya bertentangan dengan hukum alam. Hukum Newton menyebutkan dalam untuk setiap gaya aksi, akan selalu terdapat gaya reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Artinya untuk mendapatkan reaksi maka diperlukan sejumlah aksi yang setara nilainya. Jika gaya aksi yang diberikan adalah 10 maka akan menghasilkan gaya reaksi 10.
Secara spiritual, sudah menjadi janji Allah SWT dalam Al Quran, bahwa Allah SWT akan mengganjar setiap kebaikan 10 sampai ratusan kali lipat. Jika kita memberikan kebaikan 10 maka akan diganjar 10 kali lipat atau 100, bahkan lebih.
Jika hal ini kita hubungkan hal ini dengan bisnis, maka bisnis yang penuh keberkahan dan sustainable adalah bisnis yang dijalankan dengan kesetaraan dan azas manfaat. Bisnis yang tidak hanya mendapatkan Profit, namun juga menghasilkan Benefit.
Bisnis yang terlihat menguntungkan dengan iming-iming profit yang luar biasa tanpa effort atau usaha yang setara, maka bisa jadi menggunakan prinsip ekonomi kapitalis, alias masih menggunakan cara-cara kuno yang gak kekinian. Tidak juga menjadi masalah jika Anda tetap akan menggunakan cara-cara kuno, namun tentu ada resikonya, baik resiko di dunia maupun di akhirat nanti.
Berbisnislah tanpa ada unsur keraguan saat menjalankannya, tanpa mendzalimi orang lain yang bisa jadi kita lakukan tanpa sadar dengan sistem bisnis tersebut. Dan yang terpenting adalah carilah ilmu yang cukup sebelum memulai bisnis atau berdagang. Teruslah belajar, agar terhindar dari celaka.
Sesuatu yang dilarang tentu ada unsur keburukan bagi kita, dan sesuatu yang diperintahkan selalu ada kebaikan bagi kita juga. Sudah ada rambu-rambunya, kita tinggal mentaatinya jika kita beriman. Peraturan itu ada supaya kita selamat, itu aja sih, simpel.
Gunakan prinsip ekonomi yang kekinian, yaitu prinsip ekonomi penuh keberkahan.
Wallahualam.
Salam
Sukses Penuh Keberkahan
Reni K.
Ashuri
Business Coach & Financial Planner
Business Coach & Financial Planner
0 Comments:
Post a Comment