- pengeluaran yang menghabiskan harta (konsumtif)
- pengeluaran yang bertujuan sebagai investasi untuk pemenuhan kebutuhan dimasa yang akan datang (produktif), dan,
- pengeluaran dengan jalan baik (amal shaleh) untuk mendapatkan pahala di akhirat, seperti zakat dan sedekah.
Islam menganjurkan untuk bekerja dan berusaha dengan jalan yang baik,
Islam pun menganjurkan agar harta dikeluarkan dengan tujuan yang baik
dan bermanfaat bagi manusia. Dan hendaknya seorang muslim mempunyai
konsep bahwa pengeluaran hartanya akan berpahala apabila dilakukan dan
ditujukan untuk hal-hal yang baik dan sesuai dengan perintah agama, dan
yang terpenting harta tersebut di peroleh dengan cara yang baik pula.
Islam telah meletakkan peraturan-peraturan pokok yang harus dilaksanakan di dalam kehidupan, seperti di dalam masalah pengeluaran. Islam mengajarkan agar pengeluaran rumah tangga muslim lebih mengutamakan pembelian kebutuhan-kebutuhan pokok sehingga sesuai dengan tujuan syariat. Dalam hal ini terdapat tiga jenis kebutuhan, yaitu: kebutuhan primer (Daruriyat), kebutuhan sekunder (Hajiyat), dan kebutuhan pelengkap (Taksiniyat). Hal tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi keluarga untuk memperhitungkan pengeluaran- pengeluaran rumah tangga berdasarkan tingkat kebutuhan, dengan tetap menyesuaikan dengan pendapatan, sehingga rumah tangga muslim terhindar dari masalah-masalah perekonomian yang ditimbulkan.
Islam mengharamkan pengeluaran yang berlebih-lebihan, dan bergaya
hidup mewah karena hal itu merupakan salah satu sifat orang -orang yang
kufur akan nikmat Allah SWT. Islam menganjurkan umatnya agar tidak boros
dan kikir. Islam juga menganjurkan umatnya agar dapat menyimpan
kelebihan harta dan menabungnya untuk masa depan.
Rasulullah bersabda:
“Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang
berusaha dari yang baik, membelanjakan uang secara sederhana, dan dapat
menyisihkan kelebihan untuk menjaga saat dia miskin dan membutuhkannya”.(H.R. Muttafaq ‘Alaih).
Para orangtua muslim harus dapat melatih anak-anaknya untuk dapat
menabung, diawali dengan bentuk yang paling sederhana, untuk kebaikan
mereka pada masa mendatang. Karena mengajarkan anak-anak untuk dapat
menabung sejak kecil merupakan hal yang baik dan bisa berdampak pada
kehidupannya kelak.
Salah satu bentuk tujuan keuangan adalah dana pendidikan. Dana
pendidikan anak adalah salah satu tujuan keuangan yang harus
diprioritaskan dan sangat penting untuk dipersiapkan sejak awal. Selain
karena beban biaya yang cukup besar, anak (generasi selanjutnya) juga
mempunyai hak atas harta yang dimiliki pada saat ini. Dengan perencanaan
yang tepat diharapkan dana pendidikan anak tidak akan menjadi beban
keuangan di masa mereka membutuhkan nanti, karena orangtua telah
menyiapkan dana tersebut sejak awal dengan cara menabung atau
investasi. Mengelola anggaran untuk pendidikan anak juga merupakan
bagian dari pelaksanaan syariat. Karena dengan memberikan pendidikan
yang maksimal diharapkan generasi berikutnya kelak akan memiliki
kekuatan ilmu dan iman yang baik yang bertujuan untuk membentuk generasi
muslim yang kuat.
Wallahua’lam.
0 Comments:
Post a Comment