Lebah mengeluarkan yang bersih, siapa yg
tak kenal madu lebah. Semuanya tahu bahwa madu punya khasiat untuk kesehatan
manusia. Itulah salah satu keistimewaan lebah. Produktif dengan kebaikan,
bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya menghasilkan kotoran
(ludah).
Seorang mukmin adalah orang yang produktif
dengan kebajikan dan manfaat. “Hai orang2 yg beriman, rukuklah kamu, sujudlah
kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan.” (Al-Hajj: 77) .
Segala yang keluar dr dirinya adalah
kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki. Lidahnya tidak
mengeluarkan kata-kata kecuali perkataan yang baik. Perilakunya tidak
menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan. Hartanya bermanfaat
bagi banyak manusia. Kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu,
dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia.
Lebah tidak pernah merusak atau mematahkan
ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin, ia tidak pernah melakukan
perusakan dalam hal apa pun: baik material maupun nonmaterial. Bahkan dia
selalu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap yang dilakukan orang lain dengan
cara-cara yang tepat.
Ia melakukan perbaikan akidah, akhlak dan
ibadah dengan cara berdakwah. Ubah kezaliman apapun bentuknya dengan berusaha
hentikan kezaliman. Jika kerusakan terjadi akibat korupsi, ia memberantasnya
dgn menjauhi perilaku buruk itu dan mengajukan koruptor ke pengadilan.
Lebah adalah pekerja keras Saat muncul
pertama kali dari biliknya/menetas,lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya
utk telur baru dan setelah 3 hari ia memberi makan larva, dengan membawa serbuk
sari madu. Dan begitulah, hari2nya penuh semangat berkarya dan beramal.
Bukankah Allah pun memerintahkan umat
mukmin untuk bekerja keras? “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah:
7).
Kerja keras dan semangat pantang kendur itu
lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Karena meski memang banyak
yang cinta keadilan, tapi kebanyakan manusia kecuali yang mendapat rahmat
Allah, tidak suka jika dirinya “dirugikan”.
Lebah bekerja secara jamaah dan tunduk pada
satu pimpinan. Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri.
Lebah pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas
sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan
memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan
mengeluarkan feromon untuk memberitahu teman-temannya agar membantu dirinya.
“Sungguh Allah suka orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yg
teratur seakan mrk seperti suatu bangunan yang kokoh (Ash-Shaff: 4).
Lebah tidak pernah melukai kecuali kalau
diganggu. Lebah tidak pernah memulai menyerang. Lebah akan menyerang hanya
manakala merasa terganggu atau terancam, dan untuk mempertahankan “kehormatan”
umat lebah itu. Lebah rela mati dengan melepas sengatnya dari tubuh mereka.
Sikap seorang mukmin: MUSUH TIDAK DICARI tapi JIKA ADA, TIDAK LARI.
Ringkasan Teladan Lebah:
1. Bekerja
mencari nafkah dari lingkungan yang bersih dan dengan cara yang baik
2. Amanah
dalam menjaga kepercayaan, jabatan, tanggung jawab dan wewenang
3. Kerja
keras pantang menyerah
4. Bekerja
sama secara jamaah, saling membantu dan membentuk kekuatan tim
5. Taat pada
pimpinan, menjalankan fungsi dan tugasnya secara baik
6. Produktif
dengan kebajikan dan manfaat
7. Hartanya
bermanfaat bagi banyak manusia
8. Menjauhi
permusuhan
Itulah beberapa karakter lebah yang patut
ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan
mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah ke
16 yaitu An-Nahl.
Semoga bermanfaat, Wallahualam.
Follow twitter @ReniKeristiana