Facebook

Friday, January 26, 2018

Hasrat Alami Emak-Emak

 
😁😁😁

Sedang berusaha untuk menurunkan hasrat alami sebagai emak2. Yang merasa puasss kalo bisa nawar dengan ganasss 😂😂😂. Khususnya pada pedagang pemula dan pedagang kecil. 

Sedang berusaha untuk menurunkan hasrat alami sebagai emak2. Yang selalu maunya 'modis', alias modal diskon 😂😂😂. Khususnya pada pedagang pemula dan pedagang kecil.

Sebuah kepuasan yang (saya pikir2) tak lagi sebanding dengan manfaat. Sebuah kepuasan yang (saya pikir2) tak lagi memberikan sisi kemanusiaan 😢😢😢. Sebuah kepuasan yang (saya pikir2) tak lagi 'wajib2 amat' dipertahankan. Dan (saya pikir) perlu diubah valuenya. Diubah prilakunya. Diubah budayanya. 

Mencoba berhitung dengan logika, ketika hasrat menawar tak lagi membara. Berapa sih, keuntungan yang mereka dapatkan? Berapa sih, keuntungan yang kita dapatkan? Apakah diskon yang kita minta membuat kita lebih kaya? Atau menjadikan kita punya uang lebih banyak? 

Bukankah seharusnya kita yang memberikan lebih kepada mereka? Tapi, kok, jangan2 justru kitalah yang disedekahkan oleh mereka? Ya, disedekahkan berupa sebuah diskon. Yang sebenarnya (bisa jadi) nilai diskon tsb adalah jumlah rupiah yang sangat mereka butuhkan?

Tapi... 
Saya kan emak2. Yang nature nya alias insting alaminya, 'nggak bisa kalau beli 'nggak pake nawar. Saya, emak2, nggak bisa kalo nggak dapat harga murah. Nggak puaaassss rasanya. Lalu, enaknya bagaimana ya?? 

Beklah. Saya coba berpikir, mencari solusi terbaik. Berusaha berdamai antara hati dan logika. Dengan memberlakukan komitmen diri. Dimana, dalam setiap saya membeli pada pedagang kecil atau pedagang pemula, menawar akan tetap dijalankan, namun dengan cara2 atau kondisi2 tertentu. Karena bagaimana pun menawar itu adalah sebagai salah satu S.O.P dalam berbelanja emak2, hehehe 😂😂😂. Apa saja caranya, yuk kita bahas. 

Cara pertama. Yaitu, jika harga yang ditawarkan cukup jauh diatas harga pasar. Maka saya akan menawar sewajarnya, sesuai harga pasar. Ingat, sesuai harga pasar. Bukan lagi menawar atas dasar kepuasan semata, loh. Berarti kudu cek en ricek harga pasar nih, sebelum membeli. Noted. 

Cara kedua. Jika sang pedagang menawarkan harga yang kira2 sudah sesuai harga pasaran. Maka saya akan berusaha membayar sesuai harga tsb. Jangan dihitung2 lagi. Jangan dipikir2 lagi. Jangan ditawar2 lagi. Wajib berusaha memenangkan hati nurani ketimbang logika. Back to the commitment. Berarti harus belajar menahan emosi kepuasan nih. Mau nggak mau, suka nggak suka, inilah nilai dan habit baru yang akan diberlakukan. Okeyy...Noted. 

Wajib pula untuk berpikir selalu menjadi 'kaya', dengan tidak meminta. Walaupun itu hanya meminta diskon, pada pedagang kecil/mikro (yang menawarkan dengan harga wajar). Berusaha untuk menjadi tangan diatas. Dengan cara membayar penuh atas harga yang mereka tawarkan. Lalu, habit ini (agar istiqomah) perlu dijaga. Salah satunya dengan cara berteman dengan orang2 yang se-value. Hmmmm, beklah....Noted. 

Nah, begitulah kira2 niat yang akan dijalankan. Dan akhirnya perlu doa yang 'kenceng juga'. Agar Alloh memberikan kekuatan, untuk istiqomah pada perubahan nilai diri ini. Dan semoga Alloh selalu memberikan petunjuk, serta kemudahan di jalan kebaikan. Aamiin Ya Robbal 'aalamiin 

Note: Cara2 diatas diberlakukan dalam jual beli yang saling rela/ridho, atau suka sama suka. Bukan perdagangan yang mengandung keterpaksaan. Dan sesuai dengan anjuran syariat tentunya, hehehe...😁👍😁👍😁👍.

Bismillaah....Semangaaat Maaak... 
💪😁💪😁💪😁

Salam Jumat Penuh Berkah. 
Wassalamualaikum. 

Reni.K. Ashuri 
Syariah Wealth Coach 

#KonsepBersyukur 
#EkonomiSyariah 
#BerbisnisDenganHati 
#BusinessValue 
#BusinessCoaching 
#BusinessPurpose 
#LifePurpose

0 Comments:

Post a Comment