Facebook

Thursday, January 11, 2018

SYARIAT; SEEING OR BELIEVING?


'Seeing is Believing'. Itu umumnya yang orang lakukan ketika mencari 'rasa percaya' atau keyakinan, dari sesama manusia. Jika belum terlihat hasilnya, berarti dia belum dapat dipercaya. Perlu bukti secara nyata bahwa dia berhasil, maka baru orang akan yakin dan percaya.

Namun jika orang tsb melakukan keburukan, maka kebanyakan orang menilai, bahwa segala yang ada padanya adalah buruk. Semua yang ada disetiap kehidupannya, akan dinilai buruk. Itulah penilaian manusia pada manusia. Sekali lagi, 'seeing is believing'. Lihat dulu, baru percaya.

Lalu, bagaimana dengan syariat yang datangnya dari Alloh? Apakah anda percaya bahwa syariat Alloh adalah wajib, bagi anda seorang muslim?
Pertanyaannya: Siapa Alloh itu sesungguhnya? Apakah anda percaya bahwa Tuhan anda adalah Alloh?

Apakah anda harus lihat Alloh dulu, baru anda percaya bahwa Alloh itu ada? Apakah anda harus melihat hasil nyata dari doa anda dulu, baru anda percaya bahwa Alloh itu ada?

Lalu, apakah jika ada orang yg telah menjalankan syariat Alloh, lalu dia khilaf melakukan hal buruk. Apakah kemudian anda berhak untuk menyalahkan  syariat Alloh?

Apakah jika kita tidak suka dengan orang yang melanggar syariat Alloh, maka kita juga bisa berkata untuk tidak melaksanakan syariat Alloh? Dengan mengemukakan alasan bahwa, "Untuk apa melakukan syariat, jika orang yg sudah melakukannya saja masih melanggar syariat tsb?"

Maka pertanyaan berikutnya adalah, apakah syariat itu harus melihat pada diri manusia lain terlebih dahulu, baru anda percaya? Anda harus menggunakan istilah 'Seeing is believing' for Alloh's Syariah? Do you?

So, jika tak terlihat hasil yang baik pada manusia lain, maka apakah syariat tersebut menjadi tidak harus dijalankan oleh diri anda? Apakah demikian persepsi anda terhadap pelaksanaan bersyariat?

Jadi menurut anda, yang salah itu manusianya atau syariatNya? Jadi menurut anda, syariat itu karena manusia atau karena Alloh? Jadi menurut anda, siapa yang menyuruh anda untuk menjalankan syariat?

Semua jawaban diatas berbalik pada diri manusia itu sendiri. Dan semua jawaban diatas hanya perlu satu kata: IMAN.

'We cannot see Alloh but we just believe'. Semua berkaitan dengan iman. Dengan keyakinan. Dengan believe. Yakin dan percaya bahwa Alloh itu ada. Yakin dan percaya bahwa Alloh itu Tuhan yang menciptakan anda.

Maka, saat anda yakin akan keberadaan Alloh. Saat anda yakin akan kebenaran Alloh. Sesungguhnya anda tak perlu lagi 'Seing is believing' pada manusia lain. Hanya untuk sebagai bukti kebenaran syariat.
Tidak perlu lagi anda lihat amal manusia lain. Hanya sebagai alasan untuk menjalankan syariat. Yang anda perlu lihat adalah hanya diri anda dan Alloh. Sungguh, ini hanyalah urusan dirimu dan Tuhanmu.

Siapa kita , sehingga berhak untuk menilai baik buruknya seorang manusia lain? Siapa sesungguhnya kita? Biarlah itu menjadi urusan dia dengan Alloh. Bukan hak kita untuk menghakimi manusia lain. Sungguh, itu adalah urusan dia dengan Tuhannya.

Dan jika anda muslim, anda selayaknya percaya. Bahwa manusia diciptakan hanya untuk beribadah. Bukan untuk harta, bukan untuk jabatan, bukan untuk terkenal, bukan untuk yang lainnya. Ya, hanya untuk beribadah kepadaNya.  Alquran Surah Az-Zariat ayat 56. Iqro, bacalah, bacalah atas nama Tuhanmu yang menciptakan.

Dalam beribadah, Alloh memerintahkan kita apa yang menjadi perintahNya. Dan Alloh melarang apa yang telah dilarang olehNya. Tanpa alasan. Tanpa sebab. Karena bisa jadi Alloh memberikan perintah dan larangan hanya karena semata2 Alloh memerintahkan. Hanya karena semata2 Alloh melarang.

Semua hanya untuk menunjukkan keimanan seorang hamba kepadaNya. Hanya untuk menunjukkan bahwa anda beriman kepadaNya. Hanya itu!!
Jadi, masihkah berpikirkah anda, bahwa menjalankan syariat perlu pembuktian dari manusia lain?

Semoga Alloh membukakan hati dan pikiran kita untuk untuk berpikir. Bahwa menjalankan syariatNya adalah kewajiban bagi setiap diri manusia. Maka kata wajib adalah sesuatu yang mau tak mau, suka tak suka, harus dikerjakan. Sebagai bukti ibadah manusia kepada Tuhannya.

Sejatinya semua tujuan syariat hanya untuk kepentingan manusia. Hanya untuk kepentingan dan kesejahteraan diri manusia itu sendiri. Bukan untuk kepentingan Alloh. Dan bukan untuk kepentingan manusia lain.

Anda kerjakan atau tidak kerjakan. Sama saja bagi Alloh. Karena Alloh akan tetap Maha Besar. Alloh tetap Maha Perkasa.

Sesungguhnya Alloh tidak memerlukan ibadahmu. Alloh tidak Besar karena ibadahmu. Dan Alloh tak akan hancur karena kelalaianmu.  Seandainya pun seluruh umat didunia ini tak melaksanakan perintahNya. Dia akan tetap Maha Besar dan Maha Perkasa.

Semoga Alloh membukakan pintu2 hati setiap hamba. Dan semoga Alloh memberikan kekuatan untuk istiqomah. Memudahkan jalan kita semua, menuju kebaikan.
Aamiin Ya Robbal 'aalamiin.

Wallahu'alam.

Salam pagi, sahabat.
Wassalamualaikum.

Reni.K. Ashuri
Syariah Wealth Coach
Http://coachreni.blogspot.co.id

#BisnisBerkahSesuaiSyariah
#BerbisnisDenganHati
#BusinessValue
#EkonomiSyariah
#MaqashidSyariah

0 Comments:

Post a Comment