Sahabat, pernahkan mendengar atau dipesankan bahwa sebagai seorang muslim kita harus hidup Zuhud?
Zuhud sering didengungkan dan diidentikkan dengan hidup sederhana. Zuhud sering diartikan pula sebagai perbuatan yang meninggalkan hal-hal yang bersifat keduniawian, dan mementingkan hal-hal yang menjadi amalan di akhirat.
Menurut Imam Ahmad, Zuhud menunjukkan 3 perkara:
1. Meninggalkan hal-hal yang di haramkan oleh Alloh SWT;
2. Tidak berlebih-lebihan (israf) dalam hal-hal yang halal;
3. Meninggalkan kesibukan selain mengingat Alloh SWT.
Namun sahabat, Zuhud bukanlah suatu alasan bagi seorang muslim untuk tidak bekerja keras. Jangan sampai Zuhud dijadikan alasan seorang muslim untuk malas bekerja. "Toh, hidup harus sederhana, jadi tidak usah bekerja keras", demikian komentar dari beberapa orang di masyarakat, yang kurang memahami arti Zuhud itu sebenarnya.
Sejatinya seorang muslim diwajibkan bekerja sungguh-sungguh. Khususnya dalam mencari nafkah untuk keluarga, dan untuk mencapai hidup yang sejahtera. Mendapatkan kehidupan yang nyaman dan berkecukupan adalah sesuatu yang tidak dilarang dalam Islam.
Seorang muslim justru dianjurkan untuk kaya harta. Karena tidak dipungkiri bahwa banyak ibadah yang menggunakan harta dalam melaksanakannya. Islam mewajibkan dan menyarankan untuk berbagi, melalui zakat dan sedekah. Islam lebih memuliakan 'tangan diatas' daripada 'tangan dibawah'. Demikian pula dengan ibadah haji dan umroh, yang memerlukan biaya tidak sedikit untuk melaksanakannya.
Mencari kekayaan dalam Islam, hendaknya dibarengi dengan keyakinan bahwa hal yang kita kerjakan merupakan ibadah. Sehingga kita selalu mematuhi rambu-rambu yang diberikan oleh Alloh SWT.
Hidup Zuhud adalah ketika seorang muslim yang sudah memiliki kekayaan, namun tetap memilih untuk hidup sederhana. Hal ini semata-mata dilakukan untuk tujuan ibadah dan mencari keridhoan Alloh SWT. Contohnya, dengan kekayaan yang dimiliki bisa saja ia membeli sekian banyak mobil mahal dan bergengsi. Namun karena berprinsip hidup Zuhud, maka cukuplah ia memiliki mobil yang tidak terlalu mewah. Atau, bisa saja ia membeli barang-barang mahal, namun dengan Zuhud cukuplah memiliki barang yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.
Ditengah masyarakat kita, tidak sedikit orang kaya yang memilih untuk hidup Zuhud. Kehidupannya terlihat sangat sederhana. Rumah dan mobilnya yang cukup, tidak berlebihan. Berpenampilan sederhana dan bersahaja. Walaupun jika mau, mungkin bisa saja membeli yang lebih mahal dan mewah.
Ya, hidup Zuhud adalah sebuah pilihan hidup. Yaitu ketika seseorang bisa hidup berlebihan, namun ia memilih untuk tetap sederhana. Namun sekali lagi, Zuhud bukanlah suatu bentuk alasan untuk malas dan tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja.
So, sahabat, marilah kita selalu berkarya dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Untuk mencapai kemakmuran serta kesejahteraan hidup di dunia. Dan setelah mendapatkannya, tetaplah dalam kesederhanaan. Jadikanlah kekayaan kita sebagai jalan untuk beribadah, mencari keridhoan Alloh SWT. Wallahu 'alam.
Reni. K. Ashuri
Financial and Business Coach
0 Comments:
Post a Comment