Facebook

Wednesday, January 15, 2014

Gaya Hidup Mewah Karyawan


gresbews.com

Berhati-hatilah dalam mengelola keuangan. Semua tindakan Anda terhadap keuangan memiliki konsekuensi. Cepat atau lambat, setiap hubungan keuangan memiliki konsekuensi terukur. Konsekuensi dari karakter buruk dalam hal keuangan menghancurkan hubungan dan bisa sangat merusak bagi individu, keluarga, bisnis, pemerintah dan masyarakat disekitarnya. Jangan mengejar yang semu sehingga Anda lalai dari yang inti. Belajar untuk memiliki kecerdasan finansial adalah kunci dalam menata masa depan yang aman dari hutang.


Kita sering menyaksikan bahwa banyaknya karyawan yang gonta-ganti gadget, kendaraan, makan di kafe mahal, hingga membeli sepatu merek terkenal yang ada di mal-mal premium, adalah salah satu bukti bahwa orang hanya mengejar gengsi ketimbang substansi. Ingin terlihat kaya¸padahal miskin. Ingin dianggap banyak uang, padahal kenyatannya banyak utang. Ingin disebut kelompok masyakat berada, padahal lebih cocok masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Fokus pada kulit, bukan pada daging. Kulit putih mulus, namun tulangnya keropos. Wajah cantik, tapi giginya ompong. Tubuh indah dan semampai, tapi ada penyakit kronis. Inilah analogi untuk mereka yang mengejar penampilan sejahtera namun lalai pada makna kesejahteraan itu sendiri.


Ketika Orde Baru sedang berjaya, hampir semua indikator-indikator pembangunan tampak nyata di depan mata, mulai dari infrastruktur yang memadai, bangunan-bangunan tinggi, pertumbuhan ekonomi makro yang lebih tinggi daripada negara-negara Asia lain,dan bentuk kesuksesan pembangunan lainnya. Namun mengapa ketika dihantam krisis tahun 1997 ekonomi Indonesia langsung kolaps? Jawabannya adalah karena pemerintah saat itu fokus pada kesejahteraan fisik dan abai terhadap kesejahteraan yang lebih mendasar lagi. Mereka yang orientasinya pada kesejahteraan fisik cenderung menambah jumlah hutang agar target ‘pembangunan’ tercapai dalam waktu yang singkat, meskipu bunga pinjaman dari Bank Dunia dan IMF jelas mencekik fundamental ekonomi negara. Ini salah satu bukti bahwa kecerdasaan finansial tidak dimiliki oleh pemerintah saat itu.

Anda ingin kehidupan seperti itu? Think again!

0 Comments:

Post a Comment