himpunan-abiasa.com |
Melanjutkan artikel sebelumnya. Saving
ditempatkan diatas kebutuhan rutin, karena dipastikan mustahil saldo
penghasilan kita akan sisa diakhir bulan untuk ditabung. Jadi sebaiknya saving
dijadikan pos pengeluaran yang wajib dikeluarkan setiap bulan. Ratio saving
yang disarankan adalah minimal 10% dari penghasilan bulanan. Di awal saving
ditujukan untuk pemenuhan dana darurat, dimana dana darurat yang disarankan
adalah 3-6 bulan pengeluaran bulanan. Saving juga merupakan cicilan untuk masa
depan apabila berbentuk investasi, seperti dana pensiun.
Kebutuhan rutin
adalah kebutuhan yang tidak dapat ditunda pembayarannya seperti SPP anak,
listrik, air, telpon, dll. Jadwal pembayarannya memang tidak bisa kita tunda,
tetapi untuk penggunaan masing-masing (seperti listrik, air, telpon) dapat kita
lakukan evaluasi apakah masih dapat kita lakukan efisiensi pemakaian untuk
mengurangi tagihannya.
Kebutuhan
lain-lain, disinilah yang terkadang seseorang bisa loss dalam pengeluarannya. Saat ini pengeluaran lain-lain yang
merupakan kebutuhan sekunder bahkan tersier dapat menjadi kebutuhan utama, hal
ini karena tidak adanya pemenuhan pemilihan antara konsep kebutuhan dan konsep
keinginan. Biasanya dalam cek up keuangan, di pos inilah yang dievaluasi,
karena biasanya seseorang bergaya hidup tidak sesuai dengan standar
penghasilannya.
Mengelola gaji
dapat dilakukan dengan menggunakan amplop-amplop yang telah disediakan untuk
masing-masing pengeluaran, dimana jika budget salah satu amplop telah habis,
disarankan untuk tidak dilakukan subsidi silang dari amplop lain, hal ini akan
menjadi review di akhir bulan.
0 Comments:
Post a Comment